Selasa, 24 April 2012

model komunikasi satu dan dua tahap

C. Model-Model Komunikasi
1.    Model Komunikasi Satu Arah (One Step Flow Model)
Model komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak menumbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.

Sumber -----------------------    Khalayak

Model satu tahap ini mengakui, bahwa:
•    Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat
•    Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan yang selektif mempengaruhi suatu pesan
•    Untuk setiap komunikan terjadi efek yang berbeda
Selanjutnya model satu tahap member keleluasaan kepada saluran komunikasi massa untuk memancarkan efek komunikasi secara langsung.
2.    Model Komunikasi Dua Tahap ( Two Step Flow Model)
Konsep komunikasi dua tahap ini berasal dari Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet (1948). Mereka melakukan suatu penelitian tentang berkomunikasi, dan hasil dari penelitian tersebut memberi anggapan bahwa ide-ide sering kali datang dari radio dan surat kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat.
Model komunikasi dua tahap ini dalam prosesnya berlangsung dua tahap, yaitu:
-    Tahap 1 : dari media massa kepada orang-orang tertentu di antara pemuka pendapat yang bertindak selaku gate keepers. Dari sini pesan-pesan media massa disampaikan kepada anggota-anggota pemuka pendapat yang lainsebagai tahap 2.
-    Tahap 2: sehingga pesan-pesan media akhirnya mencapai seluruh penduduk
Pada kebanyakan komunikasi massa tampak bahwa sebuah pesan laju dari sumbernya, yakni komunikator, melalui saluran media massa, menuju komunikan sebagai pihak penerima, yang kemudian sebagai kebalikannya member tanggapan kepada pesan dan kepada orang-orang yang berinteraksi dengannya (Onong, 2005).
Asumsi- asumsi yang melatarbelakangi model komunikasi dua tahap adalah:
a.    Warga masyarakat pada dasarnya tidak hidup secara terisolasi, melainkan aktif berinteraksi satu sama lainnya dan menjadi anggota dari satu atau beberapa kalompok social
b.    Tanggapan dan reaksi terhadap pesan-pesan media massa tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantara yakni hubungan-hubungan social
c.    Para pemuka pendapat umumnya merupakan sekumpulan orang yang aktif yang menggunakan media massa serta berperan sebagai sumber dan rujukan informasi yang berpengaruh
Kelebihan komunikasi dua tahap, yaitu:
1.    Dapat membantu kita dalam memusatkan perhatian atas adanya hubungan yang komplementer atau saling melengkapi antara komunikasi massa dengan komunikasi antarpribadi
2.    Adanya peran aktif dari pemuka pendapat dan cara-cara berkomunikasi tatap muka yang di pandang mempunyai peranan penting dalam setiap situasi komunikasi, khususnya bagi masyarakat di Negara berkembang
3.    Memberikan kerangka kerja yang secara konseptual dapat dipakai guna meneliti gejala-gejala komunikasi yang bersifat kompleks
4.    Model dua tahap ini memperlihat dua hal yang menonjol, yaitu:
a.    Diberikan perhatian khusus pada peranan pemuka pendapat sebagai sumber informasi
b.    Beberapa penyempurnaan dari model komunikasii dua tahap, sebagaimana dikenal dalam model komunikasi satu tahap dan model komunikasi banyak tahap
Kelemahan komunikasi dua tahap, yaitu:
1.    Model tersebut menyatakan bahwa individu yang aktif dalam mencapai informasi  hanyalah pemuka pendapat, sedangkan masyarakat yang lain hanya bersikap pasif. Kegiatan pemuka pendapat dianggap sebagai usaha untuk memperoleh kesempatan berperan sebagai pemrakarsa komunikasi. Tapi kenyataannya ada pemuka pendapat yang bersifat pasif pula.
2.    Pandangan bahwa dalam proses komunikasi massa pada hakikatnya terjadi dua tahap ternyata membatasi proses analisisnya, sebab komunikasi dapat terjadi  dalam dua tahap atau lebih. Dalam kasus tertentu dapat saja terjadi proses komunikasi satu tahap misalnya media massa langsung mempengaruhi khalayak. Dalam kasus lain media massa menimbulkan proses komunikasi banyak massa
3.    Proses komunikasi dua tahap menunjukan bahwa betapa tergantungannya pemuka pendapat akan informasi yang disebarkan oleh media massa. Sekarang informasi itu di dapat bukan hanya dari media massa akan tetapi dari media lain.
4.    Model komunikasi dua tahap mengabaikan perilaku khalayak berdasarkan “waktu” pengenalan ide baru.
5.    Model ini tidak menunjukkan adanya perbedaan peranan dari pelbagai saluran komunikasi dalam hubungannya dengan tahap-tahap inovasi.
6.    Adanya pemisahan khalayak antara pemuka pendapat dengan masyarakat pengikut (followers). Padahal tidak selamanya mereka yang bukan pemimpin (non leaders) adalah pengikut dari pemuka pendapat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar