KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya
panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya saya
dapat menyusun modul pembelajaran IPS tentang kependudukan khususnya tentang permasalahan
kependudukan dan penanggulangannya. Semoga melalui modul ini dapat mempermudah
dalam mempelajari permasalahan yang ada di berbagai penduduk. Modul ini saya
susun berdasarkan kurikulum KTSP dan pengembangannya serta materinya mengacu
pada pelajaran IPS terpadu tingkat SMP/MTS kelas VIII untuk semester pertama guna
memenuhi tuntutan kurikulum tentang penilaian IPS yang meliputi pengetahuan (kognitif), dan sikap (afektif
), maka dalam modul ini disajikan dalam
bentuk ringkasan materi, evaluasi
serta menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar yang sesuai dengan harapan
agar mudah untuk difahami oleh peserta didik.
Modul ini dapat tersusun berkat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih
kepada orang-orang yang telah membantu
dalam penyusunan tugas modul ini, yang pertama saya ucapkan kepada
keluarga yang telah mendukung dan membantu baik dalam bentuk materil maupun
nonmaterial. Terimakasih juga untuk Ibu Ummasih selaku kepala sekolah SMP Rumah
Pintar Depok. Dan terakhir, terimakasih juga untuk teman-teman, atas dorongan
dan semangat yang diberikan untuk saya.
Meskipun telah dibantu oleh
berbagai pihak, namun saya yakin modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran masih sangat saya butuhkan demi sempurnanya modul ini.
Depok, Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….…………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………. ii
I.
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi…………………………………………………………………….….. 1
B.
Peta
konsep……………………………………………………………….…….. 1
C.
Prasyarat……………………………………………………………….………... 1
D.
Petunjuk
Penggunaan Modul……………………………………...................... 2
II.
PEMBAHASAN
A.
Kualitas
penduduk Indonesia………………………………………………… … 3
B.
Komposisi
(susunan) Penduduk…………………………………………………. 6
C.
Permasalahan
Kependudukan dan Cara Penanggulangannya………………….. 8
III.
PENUTUP
A.
Rangkuman……………………………………………………………………….
12
B.
Evaluasi
Akhir Modul…………………………………………………………… 12
C.
Kunci
Jawaban………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
Modul IPS terpadu ini disusun
berdasarkan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) IPS terpadu kelas XIII. Dalam mempelajari modul ini
siswa-siswi akan lebih memahami tentang kependudukan. Materi yang di bahas di
modul ini yaitu tentang permasalahan kependudukan, materi tersebut terdiri dari:
1. Kualitas penduduk Indonesia
2. Komposisi (susunan) penduduk
3. Permasalahan kependudukan serta
penanggulangannya
B.
Peta
konsep
Berkaitan
|
|||||||||
|
|
C. Prasyarat
Sebelum anda membaca modul ini
secara keseluruhan, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan:
1.
Simak
dan pahami peta konsep di atas. Karena peta konsep tersebut merupakan kerangka
pada modul ini yang pada akhirnya akan menuntun kerangka berfikir anda dalam
mempelajari materi .
2.
Ulangi
dan ulangi lagi jika belum mengerti
3.
Selamat
belajar dan semoga sukses
D.
Petunjuk
Penggunaan Modul
1.
Bacalah
modul dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal.
2.
Dalam
menggunakan modul ini biasa dilakukan secara individu maupun kelompok, baik
dikelas maupun di luar kelas.
3.
Bila
dalam mempelajari modul ini mengalami kesulitan atau kendala agar didiskusikan
dengan teman atau tanyakan pada guru.
4.
Usahakan
menambah referensi lain.
5.
Setelah
membaca dan memahami materi tersebut kerjakan tugas latihan soal yang ada dalam
modul ini.
6.
Konsultasikan
pekerjaan siswa pada guru pembimbing untuk mengetahui kebenaran dari jawaban
siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KUALITAS
PENDUDUK INDONESIA
Penduduk
Indonesia tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk setiap
provinsi berbeda-beda. Bila kita jumlahkan secara keseluruhan itulah yang di
sebut dengan “kualitas penduduk Indonesia”.
1.
Pengertian
Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia adalah mereka
yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal
6 bulan.
2.
Sumber
Data Penduduk
Untuk mengetahui bagaimanakah
keadaan penduduk berkaitan dengan kualitas penduduk di suatu Negara di perlukan
data yang lengkap dengan melakukan:
a.
Sensus
penduduk (cacah jiwa), pencatatan penduduk di suatu daerah/Negara pada kurun
waktu tertentu.
b.
Survei
penduduk, pencatatan penduduk di daerah yang terbatas dan mengenai hal tersebut
c.
Registrasi
penduduk, pencatatan data penduduk yang dilakukan secara terus-menerus di
kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa kelahiran/kematian
3.
Pertumbuhan
Penduduk
a.
Pertumbuhan
penduduk alami (natural population
increase), adalah pertumbuhan penduduk yang di peroleh dari selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian. Hal ini dapat dihitung dengan
b.
Pertumbuhan
penduduk migrasi, pertumbuhan penduduk yang di peroleh dari selisih jumlah
migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi). Hal ini dapat
dihitung dengan
c.
Pertumbuhan
penduduk total (total population growth),
adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian di tambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah
emigrasi. Hal ini dapat di hitung dengan rumus:
|
|
4.
Migrasi
atau Perpindahan Penduduk
Migrasi atau mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya seperti
peristiwa mudik yang tiap waktu di lakukan oleh para pendatang kota besar.
Adapun pola mobilitas penduduk meliputi:
a.
Mobilitas
penduduk permanen (migrasi), yang meliputi:
1)
Migrasi
internasional (antar Negara) yang terdiri dari:
a)
Imigrasi,
masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam Negara
b)
Emigrasi,
pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap disana
c)
Remigrasi,
pemulangan kembali penduduk asing ke Negara asalnya
2)
Migrasi
nasional(local), terdiri dari:
a)
Urbanisasi,
perpindahan penduduk dari desa ke kota
b)
Transmigrasi,
perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih
jarang penduduknya
c)
Ruralisasi,
perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa
d)
Evakuasi,
perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya
b.
Mobilitas
penduduk non permanen (sirkuler), yang meliputi:
1)
Mobilitas
ulang alik atau mobilitas harian, penduduk yang karena pekerjaannya harus
melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat bekerjanya di lain daerah
2)
Mobilitas
bermusim, penduduk yang karena pekerjaan atau keperluannya untuk sementara
waktu menetap di suatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu kembali ke timpat
tinggalnya
5.
Kepadatan
Penduduk
Kepadatan penduduk adalah
perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan. Macam-macam kepadatan penduduk
antara lain:
a.
Kepadatan
penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas
tanah yang dapat diolah
b.
Kepadatan
penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah
tetapi menurut kapasitas produksinya
c.
Kepadatan
penduduk aritmatik adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas seluruh
wilayah dalam setiap km².
rumus:
Kepadatan penduduk aritmatika:
Jumlah
penduduk (jiwa)
Luas seluruh wilayah (km²)
d.
Kepadatan
penduduk agraris adalah perbandingan antara penduduk yang mempunyai aktivitas
di sector pertanian dengan luas tanah (daerah) yang dapat di olah untuk
pertanian. Rumus:
Kepadatan penduduk agraris:
Jumlah penduduk yang bertani (jiwa)
Luas seluruh lahan pertanian (km²)
B.
KOMPOSISI
(SUSUNAN) PENDUDUK
Komposisi
penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk
tujuan tertentu pula. Adapun komposisi penduduk suatu Negara diklasifikasikan
menurut:
1.
Komposisi
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
a.
Piramida
muda (expansive)
Bentuk piramida penduduk muda
bagian atasnya besar, makin ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas.
Hal itu menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran
lebih besar dari pada jumlah kematian.
b.
Piramida
penduduk tetap (stationer)
Bentuk piramida ini adalah granat. Hal itu
menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian jumlah umur
usia muda hampir sama dengan usia dewasa.
c.
Piramida
penduduk tua (constrictive)
Bentuk piramida ini di bagian bawahnya kecil dan
bagian atasnya besar. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih
pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit
dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.
Data
tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan
untuk:
a.
Angka
beban ketergantungan (dependency ratio)
Angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan
banyaknya oang yang termasuk usia produktif. Orang yang termasuk golongan usia
tidak produktif adalah:
-
Antara
usia 0 sampai 14 tahun
-
Usia
65 tahun ke atas
Adapun
yang termasuk usia produktif adalah usia antara 15 sampai 64 tahun.
b.
Angka
usia harapan hidup (life expectancy)
Angka usia harapan hidup adalah
rata-rata usia penduduk yang di perhitungkan sejak kelahiran. Usia harapan
hidup berkaitan erat dengan angka kematian. Makin tinggi angka kematian bayi,
makin rendah usia harapan hidup, dan sebaliknya.
c.
Rasio
jenis kelamin (sex ratio)
Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan banyaknya
penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam
jangka waktu tertentu. Rumus menghitung rasio jenis kelamin adalah:
2.
Komposisi
(susunan) Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Komposisi (susunan) Penduduk
Berdasarkan Pendidikan adalah pengelompokan penduduk didasarkan pada jenjang
pendidikan yang ditempuhnya. Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No.
20 tahun 2003 sistem pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI,
SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA), pendidikan Tinggi (sekolah tinggi, Universitas).
Tabel
komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan jenjang pendidikannya.
No
|
Jenjang Pendidikan
|
Kota (%)
|
Desa (%)
|
1
|
Tidak sekolah
|
5,3
|
13,0
|
2
|
Belum tamat SD
|
16,9
|
30
|
3
|
SD
|
27,5
|
36,2
|
4
|
SMP
|
19,2
|
12,3
|
5
|
SMP+
|
50,4
|
21,0
|
6
|
Sekolah menengah
|
52,2
|
7,7
|
7
|
Diploma I/II
|
0,9
|
0,4
|
8
|
Diploma III/ Sarjana muda
|
1,6
|
0,2
|
9
|
Dploma IV/S1/S2/S3
|
3,4
|
0,4
|
Sumber:
badan pusat statistik, 2000
3.
Komposisi
penduduk berdasarkan pekerjaan
Komposisi penduduk berdasarkan
pekerjaan didasari pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti
masyarakat.
Tabel:
persentase komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan pekerjaannya
Jenis pendidikan
|
Kota (%)
|
Desa (%)
|
Pertanian
|
11,3
|
19,5
|
Industry
|
66,4
|
10
|
jasa
|
45,3
|
13,5
|
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2000
C.
PERMASALAHAN
KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
1.
Permasalahan
Kependudukan Berkaitan dengan Kuantitas dan Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang pesat
dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang
tinggi mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan.
a.
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan
standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan,
yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang, pangan,
papan secara layak. Upaya yang di terapkan untuk menanggulangi kemiskinan, di
antaranya:
1)
Meningkatkan
sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin
2)
Memberikan
program penyuluhan dan pembekalan keterampilan
3)
Menyediakan
pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk
b.
Kesehatan
Kemiskinan akan berdampak bagi
kesehatan. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan mengharuskan penduduk miskin
bekerja keras melebihi stamdar kerja penduduk yang lebih mampu, sehingga
mengesampingkan aspek kesehatannya. Dampak dari tingkat kesehatan penduduk yang
rendah tersebut adalah tingginya angka kematian (terutama bayi dan ibu). Untuk
menanggulangi masalah tersebut dapat di perlukan:
1)
Pengingkatan
gizi masyarakat
2)
Pelaksanaan
imunisasi
3)
Penambahan
fasilitas kesehatan
4)
Penyediaan
pelayanan kesehatan gratis
5)
Pengadaan
obat generik
6)
Penambahan
jumlah tenaga medis
7)
Melakukan
penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
c.
Pengangguran
Pada sebagian Negara-negara berkembang
dan Negara-negara miskin, kualitas SDM-nya masih kurang, baik dalam pengetahuan
maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab angka
pengangguran yang tinggi. Karena pada umumnya penduduk-penduduk tersebut sulit
tertampung di dunia kerja.
Untuk menanggulangi masalah
pengangguran diperlukan dua usaha penanggulangannya, yakni usaha perbaikan
kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja. Adapun usaha-usaha tersebut antara
lain:
1)
Peningkatan
keterampilan kerja masyarakat
2)
Pembentukkan
tenaga kerja muda mandiri professional
3)
Pelaksanaan
padat karya
4)
Penciptaan
iklim usaha dan investasi yang kondusif
2.
Permasalahan
Kependudukan Berkaitan dengan Mobilitas Penduduk
Berbagai jenis migrasi yang
terjadi membawa dampak yang berbeda-beda bagi masyarakat asal maupun masyarakat
tujuan.
a.
Migrasi
internasional
1)
Dampak
negatif adanya imigrasi dan cara penanggulangannya
a)
Masuknya
budaya-budaya asing yang tidak sesuai
Contohnya adalah sikap konsumtif
dan pergaulan bebas. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, kita harus
menjaga budaya bangsa agar tidak terpengaruh oleh budaya asing. Di samping itu
penduduk juga harus bersikap selektif dan mempertebal keimanan dan ketaqwaan
sehingga terhindar dari budaya-budaya yang bertentangan dengan nilai agama dan
budaya bangsa. Pemerintah juga ikut serta melestarikan budaya bangsa dengan
menetapkan kebijakan-kebijakan dan undang-undang yang mendukung pelestarian
budaya bangsa.
b)
Masuknya
orang-orang asing yang bermasalah
Contonya seperti imigran yang
mengedarkan narkoba, barang-barang illegal lainnya, melarikan diri dari jeratan
hukum negaranya dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
ketahanan nasional yang tinggi dengan melibatkan semua elemen bangsa.
2)
Dampak
negatif adanya emigrasi dan cara penanggulangannya
a)
Keengganan
orang-orang Indonesia di luar negeri untuk kembali ke Indonesia
Usaha untuk menanggulangi masalah
ini dapat dilakukan dengan memperkokoh rasa nasionalisme. Juga dapat dilakukan
dengan menciptakan iklim dalam negeri yang kondusif, terutama dalam dunia
industri dan investasi, sehingga memicu dan meningkatnya kehidupan ekonomi
masyarakat.
b)
Rusaknya
citra Indonesia di mata Negara lain
Untuk menanggulangi masalah ini
dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pihak keimigrasian untuk lebih memperketat
perijinan pengajuan paspor/visa ke Negara lain. Pemerintah juga bisa menjalin
kerja sama yang baik dengan aparat-aparat yang berwenang Negara lain.
b.
Migrasi
nasional
Migrasi
nasional antara lain transmigrasi dan urbanisasi.
1)
Dampak
negatif adanya transmigrasi dan cara penanggulangannya
a)
Memerlukan
banyak biaya
Untuk menanggulangi masalah ini
pemerintah dapat memperioritaskan transmigrasi swakarsa, sehingga biaya di
tanggung oleh transmigran sendiri. Dan untuk menumbuhkan kesadaran transmigran
tersebut, pemerintah harus senantiasa memberikan penyuluhan-penyuluhan pada
masyarakat.
b)
Sering
timbulnya konflik antar masyarakat
Untuk menanggulangi masalah
tersebut perlu dilakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat setempat di daerah tujuan tranmigrasi dan
diberikan bantuan berupa fasilitas-fasilitas yang serupa yang diberikan pada
transmigran sehingga dapat meminimalisir kecemburuan sosial.
2)
Dampak
urbanisasi dan upaya penanggulangannya
a)
Dampak
negatif urbanisasi bagi kota
·
Meningkatnya
jumlah pengangguran
·
Meningkatnya
angka kriminalitas
·
Munculnya
slum area (daerah kumuh)
b)
Dampak
negatif urbanisasi bagi desa
Pembangunan
dan dinamisasi desa menjadi menurun, hal ini disebabkan karena:
·
Tenaga
terampil berkurang karena pindah ke kota
·
Penduduk
desa yang bersekolah di kota umumnya
enggan kembali ke desa
·
Tenaga
yang tertinggal di desa, umumnya orang-orang tua yang sudah tidak terampil dan
produktif lagi
Untuk menanggulangi atau bahkan
mencegah munculnya dampak-dampak negatif urbaisasi tersebut, perlu diupayakan
untuk menekan dan memperkecil laju urbanisasi. Upaya tersebut dapat dilakukan
dengan:
·
Pemerataan
industri sampai ke desa-desa
·
Pembangunan
infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga memperlancar hubungan desa dengan
kota
·
Mengoptimalkan
usaha pertanian, sehingga tingkat pendapatan masyarakat desa meningkat
·
Pembangunan
fasilitas umum di desa, seperti listrik, puskesmas, sekolah, pasar dan
lain-lain
BAB III
PENUTUP
A.
Rangkuman
Ø
Penduduk
Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus
dalam kurun waktu minimal 6 bulan.
Ø
Kualitas
penduduk adalah jumlah penduduk suatu daerah/Negara
Ø
Kuantitas
penduduk berkaitan dengan masalah pertumbuhan penduduk dan migrasi
Ø
Permasalahan
yang berkaitan dengan kepadatan penduduk antara lain ledakan penduduk yakni
jumlah penduduk melebihi daya tampung
Ø
Masalah
utama dalam bidang kependudukan Indonesia menghadapi berbagai masalah:
·
Jumlah
penduduk yang besar dan pertumbuhan penduduk yang tinggi
·
Persebaran
penduduk yang tidak merata
·
Kualitas
penduduk yang relative masih rendah
Ø
Masalah
kualitas penduduk dapat diamati melalui komposisi penduduk, angka beban
ketergantungan, angka usia harapan hidup, dan rasio jenis kelamin
Ø
Komposisi
penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar criteria tertentu dan untuk
tujuan tertentu pula
Ø
Angka
beban ketergantunagn adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya oang yang termasuk
usia produktif
Ø
Angka
usia harapan hidup adalah rata-rata usia penduduk yang di perhitungkan sejak
kelahiran.
Ø
Rasio
jenis kelamin (sex ratio) adalah
perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada
suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
B.
Evaluasi
Akhir Modul
I.
Pilih
jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi Permasalahan Kependudukan dan
Penanggulangannya, untuk mengevaluasi daya serap materimu.
1. Suatu kondisi yang menunjukan
bentuk perubahan jumlah penduduk yang terus meningkat disebut …
a.
Dinamika
penduduk
b.
Pertambahan
penduduk
c.
Stabilitasi
penduduk
d.
Kuantitas
penduduk
2. Pelaksanaan sensus yang dikenakan
bagi mereka yang pada saat diadakan sensus benar-benar bertempat tinggal di
daerah itu disebut sensus …
a.
De justice
b.
De jure
c.
De venture
d.
De facto
3. Berikut ini bukan faktor yang
mempengaruhi kualitas penduduk adalah tingkat …
a.
Pendidikan
b.
Kelahiran
c.
Pendapatan
d.
Kesehatan
4. Permasalahan pendidikan penduduk
berkaitan erat dengan masalah …
a. Kualitas SDM
b. Kuantitas SDM
c. Kelestarian SDA
d. Pengelolaan SDA
5. Berikut faktor-faktor penyebab
rendahnya pendidikan di Indonesia, kecuali …
a. Kurangnya kesadaran masyarakat
akan arti pentingnya pendidikan
b. Sarana prasarana yang memadai
c. Pendapatan masyarakat rendah
d. Biaya pendidikan yang tinggi
6. Tingkat kesehatan penduduk dapat
di ukur berdasarkan parameter berikut, kecuali …
a. Angka kematian bayi
b. Angka kematian kasar
c. Umur harapan hidup
d. Angka kesejahteraan
7. Dibawah ini
permasalahan-permasalahan lahan kependudukan yang di hadapi Indonesia, kecuali
…
a. Jumlah penduduk yang banyak
b. Tingkat pendidikan yang rendah
c. Pertumbuhan penduduk yang lamaban
d. Persebaran penduduk yang kurang
merata
8. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi pertumbuhan penduduk dapat dilakukan pemerintah dengan mencanangkan
program …
a. Posyandu
b. Keluarga berencana
c. Peningkatan gizi keluarga
d. Puskesmas keliling
9. Dampak pertumbuhan penduduk yang
pesat adalah sebagai berikut, kecuali meningkatnya …
a. Gizi keluarga
b. Kriminalitas
c. Pemukiman kumuh
d. Pengangguran
10. Berikut yang bukan termasuk
dampak negatif dari persebaran penduduk yang kurang merata bagi daerah yang
padat adalah …
a. Fasilitas sosial tidak memadai
b. Munculnya kriminalitas
c. Lahan pertanian makin sempit
d. Tenaga kerja kurang tersedia
II.
Jawablah
pertanyaan ini dengan tepat sesuai dengan materi Permasalahan Kependudukan dan
Penanggulangannya.
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk
Indonesia ?
2. Apa yang di maksud dengan angka
beban ketergantungan ?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan
untuk mengatasi permasalahan penduduk yang berkaitan dengan kuantitas dan
kualitas penduduk ?
C.
Kunci
Jawaban
I.
Pilihan
jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi Permasalahan Kependudukan dan
Penanggulangannya
1. A
2. D
3. B
4. B
5. B
6. B
7. B
8. B
9. A
10. D
II.
Jawaban
pertanyaan yang tepat sesuai dengan materi Permasalahan Kependudukan dan
Penanggulangannya.
1. Penduduk Indonesia adalah mereka
yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal
6 bulan
2. Angka beban ketergantunagn adalah
angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia
tidak produktif dengan banyaknya oang yang termasuk usia produktif
3. Kemiskinan, Upaya yang di
terapkan untuk menanggulangi kemiskinan, di antaranya:
·
Meningkatkan
sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin
·
Memberikan
program penyuluhan dan pembekalan keterampilan
·
Menyediakan
pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk
Kesehatan, untuk
menanggulangi masalah tersebut dapat di perlukan:
·
Pengingkatan
gizi masyarakat
·
Pelaksanaan
imunisasi
·
Penambahan
fasilitas kesehatan
·
Penyediaan
pelayanan kesehatan gratis
·
Pengadaan
obat generik
·
Penambahan
jumlah tenaga medis
·
Melakukan
penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
Pengangguran,
untuk menanggulangi masalah pengangguran diperlukan dua usaha
penanggulangannya, yakni usaha perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan
kerja. Adapun usaha-usaha tersebut antara lain:
·
Peningkatan
keterampilan kerja masyarakat
·
Pembentukkan
tenaga kerja muda mandiri professional
·
Pelaksanaan
padat karya
·
Penciptaan
iklim usaha dan investasi yang kondusif
DAFTAR PUSTAKA
“Abel Petrus. Permasalahan Penduduk.” http://abelpetrus.wordpress.com/geography/permasalahan-penduduk/ (15 Desember 2012)
“Arie Kasmita. Modul pembelajaran
ips geografi kelas x.” http://arie-kasmita.blogspot.com/2011/05/modul-pembelajaran-ips-geografi-kelas-x_30.html (15 Desember 2012)
Sudarmi Sri, Waluyo. 2008. Galeri
Pengetahuan Sosial Terpadu. Depok: Cv. Arya Duta
“zonageo. Komposisi Penduduk.” http://zonageo.blogspot.com/2010/11/komposisi-penduduk-agun-awan-s.html (15 Desember 2012)