Rabu, 09 Mei 2012

MAHASISWA DAN PERUBAHAN SOSIAL

PENGANTAR
Bicara tentang mahasiswa, ada beberapa pandangan tentang mahasiswa diantaranya mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan tinggi, mahasiswa mempunyai bagian yang luas diantara masyarakat dan sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara angkatan muda.
Di sini mahasiswa di lihat sebagai intelektual muda yang identik dengan kreativitas dan solusi. Dalam berbagai hal, mahasiswa dituntut untuk dapat berperanan lebih nyata terhadap perubahan atau paling tidak menjadi pendokong dari sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Kesadaran yang tumbuh dalam masyarakat untuk melakukan perubahan terhadap sistem yang cenderung berorientasi pada kekuasaan, menuntut peranan yang lebih dari mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.
Di samping itu sebagai bagian dari pemuda, mahasiswa juga memiliki karakter positif lainnya, antara lain idealis dan energik. Idealis berarti mahasiswa masih belum terkotori oleh kepentingan pribadi dan juga belum terbebani oleh beban posisinya sebagai mahasiswa. Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik, pemuda biasanya siap sedia melakukan kewajiban yang dibebankan oleh suatu ideologi jika mereka telah meyakini akan kebenaran ideologi itu.


ISI
Berbicara dengan gerakan Intelektual mahasiswa. Menurut saya gerakan ini biasanya dilakukan oleh generasi muda melaui berbagai kegiatan yang positif yaitu, diskusi, talk sow, seminar, dan pertemuan ilmiah, baik di dalam maupun luar kampus. Disamping itu, Mahasiswa biasanya memerankan diri sebagai golongan yang kritis sekaligus konstruktif terhadap ketimpangan sosial dan kebijakan politik, ekonomi. Mahasiswa sangat tidak toleran dengan penyimpangan apapun bentuknya dan nurani mereka yang masih relatif bersih dengan sangat mudah tersentuh sesuatu yang seharusnya tidak terjadi namun ternyata itu terjadi atau dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu dalam masyarakat dan pemerintah.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dari kegiatan yang dilakukan mahasiswa yang dilakukan untuk menunjukan rasa peduli terhadap rakyat,  mahasiswa akan menjadi calon pemimpin dan pembina pada masa depan yang ditantang untuk memperlihatkan kemampuan dalam memerankan peran sebagai agen perubahan sosial. Jika gagal akan berdampak negatif pada masyarakat yang di pimpinnya demikian pula sebaliknya. Dalam perubahan sosial yang hebat saat ini, mahasiswa sering dihadapkan pada kenyataan yang membingungkan dan dilematis. Suatu pilihan yang sangat sulit yang  harus ditentukan oleh mahasiswa yaitu, apakah mereka harus terjun dalam arus perubahan sekaligus mencoba mengarahkan dan mengendalikan arah perubahan itu ataukah hanya menjadi pengamat dan penonton dari perubahan atau mungkin justru menjadi korban obyek sasaran dari perubahan yang dikendalikan oleh orang lain.
Di samping adanya suatu pilihan yang harus dipilih oleh mahasiswa saat ini posisi sebagai agen perubahan sudah pasti bersifat sementara karena kelak di kemudian hari mahasiswa tidak lagi tetap menjadi mahasiswa dan mereka justru menjadi pelaku-pelaku intim dalam kehidupan suatu negara atau masyarakat. Ironisnya, seringkali gerakan mahasiswa yang baru saja dibahas sepertinya tidak mempunyai visi yang jelas serta kehilangan konsep. Itu semua disebabkan karena kesadaran mahasiswa akan suatu gerakan belum sepenuhnya terbuka dan bahkan cenderung bersifat euforia. Hanya beberapa mahasiswa saja yang benar-benar konsisten serta matang dalam menggagas gerakan pembaharuan. Bahkan terkadang mereka melakukan demonstrasi yang anarkis. Akan tetapi aksi protes mahasiswa ini sebetulnya tak perlu ditakuti, kalau pemerintah merasa takut terhadap aksi protes mahasiswa tegakanlah keadilan, berantas korupsi, kembalikan hak rakyat, ciptakan pemerataan, hilangkan kebiasaaan kongkalingkong dengan penguasa dan jalankan demokrasi yang benar. Aksi mahasiswa tidak bisa diredam dengan undang-undang. Selama masih ada ketidak adilan, korupsi, penindasan hak asasi, otoriterian, aksi protes dari mahasiswa maupun rakyat akan selalu bermuncul dalam bentuk yang berbeda-beda untuk menuntut keadilan.
PENUTUP
Jadi, demonstrasi memang tetap penting dalam negara demokrasi, namun demonstrasi yang diinginkan adalah demonstrasi dengan tertib, tidak anarkis, dan benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat.
Untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, mahasiswa memiliki posisi yang sangat berat namun sangat strategis dan sangat menentukan. Bukan zamannya lagi untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan social yang sedang terjadi saat ini akan tetapi harus mengisi  perubahan tersebut dengan mengubah masyarakat yang akan dituju dari perubahan tersebut yaitu menjadi  masyarakat yang adil dan makmur.
Oleh karena itu sudah selayaknya, mahasiswa sadar akan peran yang harus dilaksanakannya melihat betapa besar amanah yang diberikan masyarakat kepada mereka untuk merubah pandangan pemerintah agar lebih memberikan keadilan yang seadil adil nya untuk masyarakat bukan hanya masyarakat yang miskin akan tetapi para pejabat yang bersalah pun harus di adilkan. Suka atau tidak, kita akan menemui perubahan. Kalaupun kita diam, maka ada banyak pemikiran lain yang mencoba mengubah masyarakat sesuai dengan kehendak mereka.